Wednesday, April 17, 2013

Yogya Trip : Backpack Cantik ala Koper Part 1

Late post sebenernya. Karena sibuk (halah), jadi baru sempat posting cerita ini sekarang. Kemarin sahabat saya, Andani, sudah posting duluan di blog-nya (lihat cerita versi Andani di sini).
Alkisah, beberapa bulan lalu saya, Whini dan Andani merencanakan untuk rehat sejenak dari runitas pekerjaan kami di Jakarta. Dan Yogyakarta adalah destinasi tepat menurut kami. Saya sendiri sangat bersemangat untuk pergi ke sana, mengingat terakhir saya ke sana sewaktu study tour kelas 3 SMA. Ckckck...
Kami memutuskan untuk backpack saja biar seru (dan hemat). Haha. Inilah agenda backpack kami:

29 Maret 2013
Dengan kereta ekonomi Gaya Baru tujuan Surabaya, kami memulai perjalanan. Aaaahhhh! I was soooo excited!! Meski ekonomi, ternyata tetap ada AC-nya. Lumayan banget, walaupun cuma angin lambai-lambai. Hahaha.
Harga tiket untuk satu kali perjalanan Rp. 33.500. PP jadi Rp. 67.000. Murah, kan? Tapi sayang, itu adalah tiket murah terakhir. Karena sekarang, kereta ekonomi Gaya Baru bertarif Rp. 135.000 untuk satu kali perjalanan. :(
Setelah kurang lebih 9 jam perjalanan, tibalah kami bertiga di Stasiun Lempuyangan. Alhamdulillah... :)
Ada banyak becak dan taksi di stasiun yang bisa mengantar kita menuju tempat tujuan. Kami memilih taksi dengan tarif Rp. 35.000 (tanpa argo). Nah, ternyata lokasinya tidak terlalu jauh. Pelajaran, naik taksi di Yogya better pakai argo. :)

Di mana kami akan menginap? Tenang, selain booking tiket di awal Februari, kami juga sudah memesan kamar di Edu Hostel. Hostel ini rekomendasi dari Helga, salah seorang teman kantor kami. Tapi, karena kami baru bisa check in pukul 12:00 keesokan harinya, maka kami memutuskan untuk membayar sebesar Rp. 50.000 /orang untuk charge biaya menginap di lobi hotel.
Setelah menitipkan tas di resepsionis, kami pun mencari makan malam. Angkringan Oseng-Oseng Mercon Mas Toni menjadi pilihan malam itu. Rasa masakannya kurang memuaskan. Tapi karena lapar, lanjut saja! Hehe.
6 beds in dormitory room.
Sumber: www.eduhostels.com
Kembali ke hostel, kami pun tertidur di mushala. Baru satu jam tidur, mas resepsionis membangunkan kami. Ternyata ada tamu yang membatalkan pemesanan kamar. Kami bisa early check in  dengan menambah Rp. 20.000 /orang. Alhamdulillah, kasuuuur! :D
FYI, Edu Hostel ini punya dua pilihan kamar : private room (Rp. 400.000 /night) dan dormitory room (Rp. 70.000 /orang /bed). Kami ada di dormitory room. Sistem dormitory room ini share kamar. Ada 6 beds in a room. Jadi kalau rombongan kita ga sampai 6 orang, sisa kasur akan ditempati tamu lain. Kami kebetulan sekamar dengan tamu dari Indonesia,  Singapore dan Belanda. Good to have new friends. :)
Semua kamar dilengkapi AC dan kamar mandi shower. Shampo dan sabun juga lengkap. Untuk private room, fasilitas tambahannya berupa TV. Dan tidak perlu share kamar tentunya. Oya, semua tamu dapat free breakfast voucher every morning! ^^

30 Maret 2013
Hari ini kami mulai dengan wisata sejarah. Ciye, sok edukatif sekali ya? Kenapa saya sebut wisata sejarah? Karena tujuan wisata kami hari itu adalah : Keraton Ngayogyakarta, Istana Air Taman Sari dan Prambanan. Berhubung sore harinya hujan, maka Prambanan kami tunda.


  • Keraton Ngayogyakarta
Menuju Keraton dari hostel kami di daerah Ngampilan, perlu waktu sekitar 20-30 menit berjalan kaki. Untuk masuk Keraton, tiket masuknya sebesar Rp. 5.000. Kalau mau foto-foto, dikenakan biaya tambahan Rp. 1.000.
Salah satu tempat di dalam Keraton Ngayogyakarta yang digunakan sebagai balai pertemuan antara Raja dengan rakyatnya.
Sumber : Pribadi

Setelah puas keliling keraton dan saya tidak berhasil bertemu pangeran impian, perjalanan kami lanjutkan ke Istana Air Taman Sari. As always, banyak becak yang siap mengantar. Eh tapi, hati-hati ya! Semua becak akan menawarkan harga Rp. 5.000 untuk rute Keraton, Dagadu, Pabrik Bakpia. Nah kalau rutenya kita yang atur, mereka akan ubah harga atau minta tambahan di akhir perjalanan.


  • Istana Air Taman Sari



Artemy Italian Gelato Lezato Enaknyo :9
Serius, istana ini indaaaaah banget! Ada kolam-kolam dengan air jernih yang konon tempat mandi putra-putri raja. Oya, tiket masuknya Rp. 3.000 /orang. Murah meriah cantik! :D
Selesai dari istana air, kami jalan-jalan sebentar ke Malioboro, makan es krim Artemy Italian Gelato. :9
Harga 1 cup es krim gelato bervariasi, mulai dari Rp. 12.000. Enakkk!
Habis makan es krim, baru deh lunch. Terbalik, ya? :D
Makan di pinggiran Malioboro itu lumayan mahal ternyata. Nah, pulang ke hostel kami naik TransJogja. Beda banget rasanya sama naik TransJakarta. Ga perlu dorong-dorongan, desak-desakan.. Huhuhu.
Rencana ke Prambanan, as I said, batal karena begitu sampai hostel hujan turun. Sementara Prambanan tutup jam 16:00.

  • Rumah Pohon

Akhirnya sore hari kami memutuskan pergi ke Rumah Pohon, atas saran teman Andani, Nike, yang kebetulan sedang melanjutkan kuliah S2 di UGM. Rumah Pohon ini kayanya sih, jadi tempat favorit mahasiswa UGM. Asik tempatnya. Beneran kaya ada di atas pohon. Struktur rumahnya rangkaian bambu gitu. Oya, karena tak tahu kendaraan umum apa yang bisa sampai sana (tidak ada TransJogja), kami pun naik taksi. Cukup Rp. 15.000 saja dari Edu Hostel sampai Rumah Pohon di daerah Jetis. Yeay!
Rumah Pohon
Ba'da Maghrib, datanglah Nike dan seorang temannya. Juga Umam, temanku. Umam juga datang bersama temannya. Dari Rumah Pohon, kami berencana ke Tugu. Dengan mengendarai motor, kami menerobos hujan. Seru. :D
Kata Umam, angkringan dekat Tugu (depan kantor Kedaulatan Rakyat) adalah salah satu angkringan yang lumayan ramai dan termasuk area gaulnya anak muda Yogya. Ahahaha. Ga ke Yogya kalo ga ke angkringan, ya! :P
Pulang ke hostel kami diantar Umam dan temannya naik motor. Mereka baik sekali, rela hujan-hujanan demi menemani kami yang sedang berlibur. :)

0 comments:

Post a Comment

 

Template by Suck my Lolly